PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI JAMUR ORGANIK DI WONOSALAM KABUPATEN JOMBANG
Jombang, SARANAPOS.COM, Universitas Bhayangkara Surabaya dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang didukung oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melakukan pemberdayaan kelompok tani di Desa Wonosalam dengan melakukan budidaya jamur tiram. Kegiatan semacam ini dilakukan Perguruan Tinggi sebagai salah satu Dharma dari Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian kepada masyarakat.
Secara geografis kecamatan wonosalam merupakan dataran tinggi yang sangat cocok apabila dilakukan budi daya jamur tiram. Sebagai daerah penggunungan maka di Wonosalam banyak tanaman pohon sengon; dalam pemanenan kayu sengon banyak terdapat limbah gergaji kayu sengon yang dibuang begitu saja tidak dimanfaatkan oleh para petani, hal ini sangat sayang apabila limbah gergaji kayu sengon tidak dimanfaatkan untuk usaha yang lebih produktif yaitu dengan memanfaatkan sebagai media budidaya jamur tiram. Kegiatan ini akan dapat meningkatkan pendapatan petani yang sebagian besar hanya bekerja sebagai buruh yang pada siang sampai sore hari menggangur.
Kegiatan ini berupa pelatihan budidaya jamur agar kelompok tani mampu berbudidaya jamur secara mandiri dan produktif. Hasil budidaya jamur dijual ke pasar , selain itu juga mendirikan warung jamur yang sementara ini menunya berupa bakso jamur, sate jamur, dan sayur jamur; ke depannya akan dikembangan pada aneka produk yang berbasis pada jamur.
Selain itu untuk lebih meningkatkan perekonomian masyarakat maka budidaya jamur akan dijadikan sebagai salah satu destinasi edukasi dan kuliner wisata jamur. Dengan demikian diharapkan akan dapat menyerap tenaga kerja di likungan Desa wonosalam. Untuk menjamin keberlangsungan program ini maka akan terus dilakukan pendampingan oleh LPPM Ubhara Surabaya, setelah program ini selesai pada akhir tahun 2019, seperti diceritakan oleh Heru Irianto sebagai ketua pelaksana kegiatan yang beranggota Sutarman dan A Djoko S.,(Davin Sp)
Tidak ada komentar