Bupati Jombang Hadiri Pengarahan Strategis KLH: Tegaskan Komitmen Jadikan Jombang Kabupaten Percontohan Pengelolaan Sampah Nasional
Jakarta, Saranapos.com, Bupati Jombang, H. Warsubi, S.H., M.Si, menghadiri pengarahan strategis nasional yang digelar oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) pada Senin (4/8/2025) di Jakarta. Kegiatan penting ini menjadi tonggak peluncuran arah baru Program Adipura yang menargetkan pengelolaan sampah nasional 100 persen pada tahun 2029.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh pemangku kepentingan dari seluruh Indonesia. Dalam agenda ini, KLHK memperkenalkan sistem penilaian Adipura terbaru yang kini tidak lagi hanya sekadar perlombaan kebersihan, melainkan menjadi alat kendali untuk memastikan penerapan kebijakan pengelolaan lingkungan yang lebih tegas dan terukur.
Menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), pada tahun 2023 timbulan sampah nasional mencapai 56,63 juta ton. Sayangnya, hanya 39,01 persen atau 22,09 juta ton yang berhasil dikelola dengan baik. Sementara 60,99 persen (34,54 juta ton) sisanya belum terkelola, dengan sebagian besar dibuang secara ilegal, dibakar secara terbuka, atau mencemari sungai.
Menteri LHK/BPLH, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut., M.P., menekankan pentingnya sistem penilaian baru ini sebagai pemaksa perubahan kebijakan dan budaya pengelolaan sampah. Ia juga mengungkapkan bahwa lebih dari 343 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Indonesia masih belum sesuai standar lingkungan.
“Penilaian baru ini bukan sekadar kompetisi, tapi alat pengingat dan pemaksa agar praktik buruk seperti open dumping dihentikan. Kita harus berani berubah,” tegas Hanif.
Untuk mendukung arah baru ini, pemerintah pusat mempercepat revisi Perpres No. 35 Tahun 2018. Beberapa langkah konkret juga disiapkan, seperti pembangunan instalasi Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL), penguatan kolaborasi dengan sektor industri, dan pembangunan rantai pasok daur ulang nasional yang tangguh sebagai fondasi ekonomi sirkular.
Bupati Jombang, H. Warsubi, yang hadir bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang, Miftahul Ulum, menyatakan dukungan penuh terhadap arah baru Program Adipura. Menurutnya, Jombang tidak hanya ingin meraih Adipura sebagai trofi semata, namun menjadikannya sebagai simbol kemajuan peradaban dan moralitas daerah.
“Jombang berkomitmen bukan hanya mengejar Adipura sebagai simbol penghargaan, tetapi sebagai wujud tanggung jawab menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan. Kita ingin anak cucu kita hidup di bumi yang bersih dan layak huni. Itu dimulai dari bagaimana kita mengelola sampah hari ini,” ujar Warsubi tegas.
Ia juga mengajak masyarakat untuk turut aktif dalam perubahan pola pikir dari sekadar membuang menjadi memilah dan mengolah. “Dari rumah tangga, kita dorong budaya memilah sampah, memperkuat peran bank sampah, dan menutup ruang bagi pembuangan liar. Ini perjuangan kolektif,” tambahnya.
Di bawah kepemimpinan Warsubi–Salman, Pemkab Jombang telah mengambil sejumlah langkah nyata sejak 100 hari pertama masa jabatan mereka. Beberapa di antaranya meliputi: Penguatan sarana dan prasarana TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle), Pengembangan fasilitas RDF (Refuse Derived Fuel), Kampanye edukasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat, Dukungan penuh terhadap bank sampah dan sistem pengangkutan terintegrasi
“Kami ingin Jombang menjadi kabupaten percontohan dalam pengelolaan sampah, bukan sekadar peserta. Lingkungan bukan hanya isu teknis, tapi juga menyangkut moralitas dan tanggung jawab lintas generasi,” pungkas Warsubi.
Dengan semangat kolaborasi, arah kebijakan yang sejalan dengan pemerintah pusat, dan upaya konkret dari Pemkab Jombang, daerah ini berambisi untuk menjadi contoh nasional dalam membangun peradaban lingkungan yang berkelanjutan.
📌 Reporter: Tim Redaksi Saranapos
📍 Editor: [Heri Amijaya]
📎 Kategori: Lingkungan, Pemerintahan, Adipura
Tidak ada komentar