Wabup Sumrambah Dan Kepala Pertanahan Jombang Serahkan Sertifikat Warga Desa Penggaron Program PTSL
Sebanyak 400 Sertifikat diterima Warga Desa Penggaron dari pengajuan yang terealisasi sebanyak 1111 sertifikat, dan sisanya sebanyak 711 akan duserahkan pada Tahun 2021, ini lantara pandemi Covid 19 yang melanda Kabupaten Jombang sehingga Program PTSL tertuda pengerjaannya.
Penyerahan Sertifikat bertempat di Pendopo Balai Desa Penggaron, Kecamatan Mojowarno, dihadiri Wakil Bupati Jombang Sumrambah, Kepala BPN Jombang Tutik Agustiningsih, Kades Penggaron Rico Ret Hendrik, Camat Mojowarno Arief Hidayat, Kapolsek AKP Yogas SH, Danramil Kapten Inf, Andik Purwanto, Panitia PTSL Desa Penggaron, Perangkat Desa dan Kader PKK.Dalam sambutannya Kades Penggaron Rico Ret Hendrik menyampaikan kepada semua penerima Sertifikat agar mempergunakan dengan sebaik baiknya, hari ini Sertifikat yang diterima warga sebanyak 400 dan sisanya akan diserahkan pada Tahun 2021," ungakap Kades
Tutik Agustningseh selaku Kepala BPN Kabupaten Jombang menjelaskan keterlambatan program PTSL dikabupaten Jombang lantaran Covid 19, tapi program PTSL tetap akan terlaksana jadi yang belum nenerima pada hari ini tidak perlu Kwatir di tahun 2021 akan diserahkan lagi,
" Kepala BPN juga menghimbau kepada warga apabila ada kesalahan penulisan jangan dicoret, diserahkan saja ke Pemerintahan Desa biar dibetulkan, dan perlu diingat BPN hanya mengukur batas yang sudah ditentukan warga bukan perpedoman luas yang ada di Leter C," pungkas Tutik
Wakil Bupati Jombang secara simbolis menyerahkan sertifikat kepada warga, dalam sambutannya menghimbau kepada warga penggaron yang sudah punya sertifikat, agar mempergunakan untuk upaya meningkatkan perekonomian contoh pinjamkan ke Bank Jombang, BRI dan Bank Jatim agar bisa dibuat modal, jangan dijaminkan untuk pinjaman BHS ( Bank Harian Sowek'an) atau bank titil."Mengenai penanggulangan Covid Wabup menceritakan yang pernah dialami Istrinya, saat diisolasi Wabup selalu memberikan minuman jamu tradisional seperti temu lawak dan temu ireng, kadang warga tidak pernah memanfaatkan ramuan tradisional yang ada dilingkungan," ungkap Sumrambah (reporter: kayi SP).
Tidak ada komentar