Kemiskinan Di Jombang Turun Dari 110.000 Orang Penerima Bansos Jadi 85.000 Orang
Jombang SARANAPOS. com, Dinas Sosial Kabupaten Jombang melaksanakan rapat koordinasi sosialisasi dan Lounching program sembako tahun 2020 pada Selasa 18/2/2020 di ruang bung Tomo Pemda Jombang.
Hadir pada kegiatan tersebut Bupati Jombang, Sekretaris daerah, Kadinsos, Kepala OPD terkait, kepala Bulog Surabaya selatan, pimpinan Bank BNI Surabaya dan Jombang dan agen BPNT E-Warong dari Desa se Kabupaten Jombang.
Bupati Jombang saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, sesuaai laporan dari Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jombang untuk warga miskin penerima manfaat mengalami penurunan, tahun 2019 yang menerima bantuan sosial sejumlah 110.000 orang dan di tahun 2020 yang menerima bantuan sosial sejumlah 85.000 orang, tutur Hj. Munjidah Wahab.
Saya berharap untuk penempelan stiker di rumah warga miskin penerima manfaat bantuan sosial segera dituntaskan untuk Kabupaten Jombang. Karena gerakan penempelan stiker di rumah warga menjadi salah satu faktor menurunnya angka kemiskinan di Kabupaten Jombang. Dengan adanya warga yang menolak ditempeli stiker penerima bantuan sosial karena sudah mampu secara ekonomi maka di kabupaten Jombang terjadi penurunan angka kemiskinan, ungkap Bupati.
Kemudian Bupati melaunching BPNT di ruang Bung Tomo dengan menyaksikan langsung 3 orang warga penerima bantuan sosial berupa 10 kg beras 10 biji telur dan 1 kg daging ayam. Penerimanya adalah ibu Sholikus, Sukamti dan Yanu Pribadi dari Desa Sengon Kecamatan Jombang.
Ketika diwawancarai media Bupati Jombang menyampaikan, untuk kabupaten Jombang selain program BPNT kita juga memberikan bantuan kepada perempuan Kepala keluaga yang menjadi tulang punggung penghidupan keluarga nya. Dan dari data Dinsos angka penerima bantuan sosial terjadi penurunan dari 110.000 orang di tahun 2019 dan tahun 2020 yang menerima bansos menjadi 85.000 orang, tukas Hj. Munjidah Wahab.
Kepala Dinas Sosial kabupaten Jombang kepada media mengatakan, untuk bansos tahun 2020 mengalami peningkatan dari Rp. 110.000,- menjadi Rp. 150.000,-. Saat ini di bulan pebruari KPM atau warga penerima mendapatkan 10 kg beras, 10 butir telur dan 1kg daging ayam beku. Penambahan komoditi ini dilakukan secara bertahap di bulan Pebruari penambahannya daging ayam, secara keseluruhan komoditi ini komoditi yang rentan terhadap Expiyed Maka kita harus hati hati, setiap daerah berbeda-beda, disesuaikan potensi lokal daerah. Mungkin di bulan Maret ada penambahan kacang-kacangan atau biji bijian, harus ada penambahan sehingga lengkap gizinya bagi KPM. Untuk pengambilan nya sudah ada distributor dan daging ayam harus frozen atau beku, pungkas Moh. Sholeh.(wots Sp)
Tidak ada komentar