Peserta Apel Kader Penggerak NU Jawa Timur Di Paiton Probolinggo Melebihi Target
Probolinggo SARANAPOS. COM,
Kegiatan Apel Kader penggerak NU se Jawa Timur yang dilaksanakan pada Sabtu 30/11/2019 di lapangan tepi pantai Bohai Paiton Probolinggo berjalan sangat meriah dan khidmat.
Selain itu di Ponpes Nurul Jadid juga digelar Muskerwil I PWNU Jawa Timur.
Rangkaian acara Apel kader penggerak NU dan Muskerwil I PWNU diawali dengan khotmil Qur'an pada Jum'at 29/11/2019 dan berakhir pada Sabtu 30/11/2019 pukul 02.00 wib.
Setelah selesai khotmil Qur'an acara dilanjutkan dengan Wali kutuban dan mujahadah serta dilanjutkan sholat Subuh berjama'ah.
Pada kesempatan ini juga dilaksanakan ijazahan Kubro oleh KH. Anwar Mansyur Rois Syuriyah PWNU Jawa Timur.
Yang sangat membanggakan adalah kader penggerak NU se Jawa Timur target Korbid kader penggerak NU 10.000 kader tetapi yang hadir 17.000 kader penggerak.
Gus Syamsu Rizal instruktur PKP NU wilayah Jawa Timur mengatakan, dari laporan PCNU se Jawa Timur, sesuai laporan korbid PCNU
tercatat 17.000 kader penggerak NU yang hadir ikut apel kader dan ijazahan kubro, padahal PWNU Jawa Timur mentarget 10.000 kader, ini sangat luar biasa, tuturnya.
Sedangkan Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar mengatakan, Apakah Kader siap mati demi Islam, demi NKRI, demi NU? Dijawab SIAP oleh kader. Dari dulu ada gerakan yang ingin agar NU bubar, gerakan itu diintervensi oleh asing Islam kebatinan itu diinisiasi oleh Belanda untuk menghadang gerakan para wali di Jawa, gerakan Ahmadiyah di inisiasi Inggris dan kantor di Inggris, gerakan Syi'ah, gerakan Wahabi itu di inisiasi dan ada campur tangan pihak asing Amerika. NU sudah terbukti sejak sebelum kemerdekaan Indonesia, Peran KH. Hasyim Asy'ari, KH. Abdul Wahab Hasbullah, KH. Bisri Syansuri, KH. Wachid Hasyim sangat menentukan arah kemerdekaan Bangsa Indonesia. Akan tetapi sekarang kita menghadapi masalah dimana kaum Wahabi dan orang yang ingin menjadikan Indonesia menjadi negara khilafah, dan di forum ini saya bertanya apakah Kader NU siap mati membela NKRI? Dan dijawab serentak oleh Kader penggerak NU yang hadir SIAP.
Siapa kita... NU
NKRI.... Harga mati
Pancasila..... Jaya.
Inilah kita sejak jaman dahulu NU sangat cinta kepada NKRI, tidak mudah para muassis NU merancang dasar negara Pancasila dan kalau ada pihak-pihak yang ingin merubahnya kita Kader NU harus siap berada didepan menghadapinya, katanya berapi-api.
NU dari berdirinya sampai sekarang tidak berubah, semua ponpes NU dari Sabang sampai Merauke tidak berubah, semua tetap Ahli Sunnah Waljamaah. Kepada para pihak yang ingin merubah Indonesia supaya cepat sadar bahwa membela negara Indonesia itu wajib tidak bisa ditawar lagi, apakah kader siap membela Islam sampai mati, membela NU sampai mati dan membela NKRI sampai mati?
Dijawab SIAP oleh seluruh kader NU yang hadir dengan suara menggema di lapangan tepi laut pantai Bohai Paiton Probolinggo.
(Wots Sp).
Tidak ada komentar