Pemanfaatan Kohe Untuk Budidaya pakan Lele Organik di Wonosalam Kabupaten Jombang
Jombang, SARANAPOS.COM, Dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, bahwa tugas dosen tidak saja hanya melaksanakan kewajiban proses belajar mengajar di kelas, namun dosen juga dituntut untuk dapat melaksanakan juga penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Wonosalam Kabupaten Jombang, dosen-dosen sekolah pasca sarjana Universitas Airlangga yakni : Dr. Rr. Herini Siti Aisyah, S.H.,MH., Dr. Epy M. Luqman, M.Si.,Drh.,P A vet, Dr. Bambang Suheryadi, S.H.,M.Hum., Prof. Dr. Hj. Sri Iswati, S.E.,M.Si.Ak., Prof. Dr. Anwar Ma'ruf,drh., Dr. Dina Sunyowati, S.H.,M.Hum. dan dibantu 2 mahasiswa Sekolah Pasca Sarjana yakni Adi Priyono & Dio Prasetyo Budi. Melakukan Pemanfaatan Kohe untuk Budidaya lele organik.
Latar belakang kegiatan tersebut adalah di desa Wonosalam Kohe (kotoran Hewan) belum dimanfaatkan secara produktif oleh para petani, bahkan cenderung dibuang begitu saja di kebun.
Dengan pemanfaatan Kohe sebagai pakan lele organik maka diharapkan petani akan dapat meningkatkan produktifitas petani, karena selain sebagai petani, juga beternak sapi serta melakukan budidaya lele yang pakannya dapat diperoleh dengan mudah sehingga dapat menekan biaya pakan yang biasanya sangat tinggi.
Permasalahan yang dihadapi adalah:
- Rendahnya skill petani dalam budidaya lele organik/pembuatan pakan dari kohe;
- Dari aspek produksi, rendahnya pendapatan petani karena hanya sebagai buruh yang hanya bekerja sampai siang sedangkan sore harinya menganggur;
- Dari aspek manajemen usaha, rendahnya skill kelompok tani dalam mengelola usaha bersama/berkelompok.
Berkenaan dengan permasalahan tersebut di atas maka solusi dan target yang dilakukan oleh tim Pengmas Sekolah Pasca Sarjana Universitas Airlangga tersebut adalah dengan melakukan :
- Pelatihan I : Teori & Praktek Pengolahan Kohe Jadi Pakan Lele, dengan target : Peningkatan Skill Petani dalam Pengolahan Kohe jadi pakan lele;
- Pelatihan II : Teori & Praktek Budidaya Lele Organik, dengan target : meningkatkan skill petani dalam budidaya lele organik;
- Pelatihan III : Pelatihan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), Produksi, Keuangan & Marketing, dengan target : Peningkatan Skill dalam Mengelola Bisnis Budidaya Lele Organik.
Selanjutnya dilakukan pendampingan,monitoring dan evaluasi.
Untuk selanjutnya yang dilakukan dalam pelaksanaan nya adalah mempersiapkan kolam lele, kemudian di isi air sedalam 40 Cm, kemudian nebar bibit.
Kohe disiram pupuk organik cair, yang telah dicampur air sesuai ukuran secara merata hingga seperti pasta. Kemudian di masukkan ke dalam tong, di aduk sampai rata. Ditutup dan didiamkan sampai 7 hari, setelah itu siap diberikan untuk pakan lele.
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pengmas tersebut maka dapat disimpulkan bahwa :
- Pemberdayaan yang dilakukan telah dapat meningkatkan skill kelompok tani dalam berbudidaya lele organik;
- Budidaya lele organik akan mampu melipatgandakan pendapatan petani karena berhasil menekan biaya pakan lele yang selama ini merupakan bagian terbesar dalam biaya produksi;
- Pembinaan manajemen budidaya lele organik ini dilakukan secara kelompok yaitu di buat satu kolam sebagai percontohan yang selanjutnya secara mandiri di masing- masing budidaya dan juga di lahan masing-masing tanpa meninggalkan keanggotaan nya.
Dan sebagai saran dalam pekaksanaan kegiatan Pengmas tersebut adalah perlu dukungan dari berbagai pihak untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan Kohe sebagai bahan dasar pakan lele organik, karena secara teknis budidaya lele organik tidak ada bedanya dengan budidaya lele yang bukan organik, akan tetapi dapat menekan biaya produksi (pakan) 80%.
Demikian kegiatan Pengmas yang dilakukan oleh dosen-dosen dan mahasiswa Sekolah Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi,semoga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.(putra Sp)
Tidak ada komentar