Breaking News

PWNU Jawa Timur TURBA dan Konsolidasi Organisasi se Mataraman Barat



Madiun SARANAPOS. COM, Peringatan Harlah NU ke 96 tahun 2019 digelar PWNU Jawa Timur pada Selasa 26 Rajab 1440- 2/4/2019 bertempat di Ponpes Subulul Huda Kembang Sawit Kabupaten Madiun.
Dalam acara ini dihadiri 8 PCNU wilayah Mataraman Barat yaitu Kabupaten Madiun, kota Madiun, Jombang, Nganjuk, Magetan, Pacitan, Ponorogo dan Ngawi.
Acara TURBA dan konsolidasi organisasi NU se Mataraman dihadiri oleh semua pengurus Syuriah NU KH.Miftahul Achyar, PWNU Jatim, PCNU dan MWC NU dan Banom NU.

Ketua PCNU Kabupaten Madiun menyampaikan selamat datang kepada semua hadirin terutama kepada Rois Aam PBNU KH. Miftahul Achyar dan Rois Syuriyah PWNU Jatim dan Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim NU KH.Marzuki Mustamar serta semua pengurus PCNU se Mataraman Barat yang telah hadir di kota Madiun.
PWNU menginstruksikan Seluruh pengurus di semua MWC untuk mengadakan lailatul ijtimak, mengadakan istighosah pada Selasa dan Rabu tanggal, 16/17 April 2019 ditiap tiap Masjid diwilayah masing-masing.

Sambutan arahan dari KH. Miftahul Achyar Rois Aam PBNU, Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh, Rois Syuriyah PWNU Jatim,Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar, jajaran Rois syuriyah dan Tanfidziyah PCNU se Mataraman Barat Madiun, Magetan, Jombang, Nganjuk, Pacitan, Ponorogo dan Ngawi. TURBA yang dilakukan PWNU JATIM merupakan kegiatan yang sangat baik, karena untuk mendekati pengurus NU di bawah.
Kelahiran NU itu merupakan reaksi internasional, karena adanya kelompok Wahabi yang menganggap apa yang dilakukan Ahli sunnah Waljamaah itu bid'ah dan tidak benar.
1925 ulama di tanah suci Mekkah dan Madinah di hancurkan oleh Wahabi.
Tahlilan, jiarah, nanaqiban, Dibaan bid'ah, tutur Yaitu Miftahul Achyar Rois Aam.
Situs Ahlisunnah wal Jamaah banyak yang dimusnahkan oleh Wahabi, tapi karena para masyayikh dunia sepakat untuk melawan Wahabi, apa lagi di Indonesia dibawah komando KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah dan KH. Bisri Syansuri dan KH. Tamim Romli dan para masyayikh Indonesia mendirikan NU tahun 1926, tegas KH. Miftahul Achyar.
Wahabi, HTI dan Islam garis keras ingin menghancurkan dan merebut NU, untuk itu kita saat ini harus kompak bersatu untuk melawan kekuatan yang ingin menghancurkan dan merubah NKRI menjadi negara khilafah, tegas KH. Miftahul Achyar.
NU dalam berpolitik adalah melakukan politik kebangsaan dan kemaslahatan,NU merupakan organisasi terbesar di dunia, tegasnya.
NU menyebarkan agama yang rahmatan lil alamin, masuk ke industri 4.0, saat ini Profesor Jepang telah menciptakan robot wanita dan 10 tahun akan datang akan dilepas untuk mengganggu umat manusia. NU juga masuk Grand Strategi, mendidik kader yang militan untuk membesarkan dan mengurus NU yang modern, tegas KH. Miftahul Achyar Rois Aam PBNU.

Acara di akhiri dengan pembacaan ijazah Qubro yang disampaikan oleh KH. Anwar Mansyur Rois Syuriyah PWNU Jatim dan do'a. (Tim Sp-Wots).

Tidak ada komentar