Breaking News

Ryamizard Ryacudu: Umat islam Rahmatan lil'alamin harus bangga jadi orang Indonesia



Jombang SARANAPOS. COM, Kehadiran Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jendral TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu di Ponpes Tebuireng Jombang pada Jum'at 15/3/2019 disambut hangat oleh pengasuh Ponpes Gus Shollahudin Wachid, para Ulama dan Santri Tebuireng.
Dalam ceramah bela negara Menhan berpesan Ulama dan santri harus menjadi garda paling depan didalam menjaga keutuhan NKRI tercinta.
Kita semua harus sepakat Indonesia adalah rumah kita bersama, tentu kita semua tidak rela bila ada orang yang ingin menghancurkan kedamaian dan ketentraman. Lebih-lebih kalau ada yang mengubah Pancasila dan ingin menjadikan Indonesia jadi bangsa tanpa keragaman atau negara untuk satu golongan dan satu kelompok saja, tutur Menhan Ryamizard Ryacudu.
Sebagai umat Islam yang Rahmatan lil'alamin, kita semua harus bangga jadi bangsa Indonesia, karena bangsa ini adalah bangsa besar dan negara yang besar. Para Ulama dan santri terlahir dari keturunan para pejuang dan patriot bangsa Indonesia, kita semua juga sebagai pewaris dari kemurnian nilai nilai Pancasila, tegas Menhan mantan KSAD ini.
Menhan berfilosofi tentang mengapa semut bisa mengalahkan Gajah?
Perihal tersebut karena disebabkan Semut punya etos budaya persatuan yang sangat tinggi. Semut tidak pernah bicara tentang siapa dirinya, mereka selalu bicara bangsanya, mereka gotong royong dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapinya. Mereka saling hormat menghormati dan ketika mereka bersatu mereka sangat kuat sekali, itulah yang disebut BELA NEGARA, tegas Menhan.
Kalau Ulama dan santri tidak melakukan bela negara dan tidak membela Pancasila serta UUD 1945 maka dapat dikatakan mengkhianati Bangsa Indonesia, tegas Ryamizard Ryacudu.
Kita sekarang juga harus mewaspadai ancaman non-fisik, yaitu ancaman terhadap MINDSET bangsa Indonesia, yaitu upaya mengubah ideologi negara Pancasila atau populer dengan istilah perangkat modern atau Proxy War.
Ancaman ini berbentuk kekuatan Shoft power, yang berusaha merusak jati diri bangsa Indonesia melalui pengaruh kehidupan asing, ideologi asing yang beraliran materialisme, tutur Menhan.
Sekarang, salah satu ancaman yang sangat nyata dan salah satu bentuk penistaan agama, terorisme dan radikalisme. Ancaman ini tidak hanya menimbulkan kerugian material, nyawa dan menciptakan rasa takut di masyarakat saja, tetapi juga telah mengoyak keutuhan berbangsa dan bernegara, tegasnya.
KH. Ahmad Dahlan pernah berkata, "Keislaman bukan hanya Allah ada didalam jiwamu, tetapi kehidupan Islam harus menjadi nyata di didalam kehidupanmu ".
Kunjungan Menhan dan rombongan di Tebuireng diakhiri dengan berziarah di ma makam KH. Hasyim Asy'ari dan KH. Abdurrahman Wahid yang berada di kompleks Ponpes Tebuireng Jombang. (Tim Sp/Wots).

Tidak ada komentar