Breaking News

PC ISNU Jombang gelar Halaqah Nasional Ekonomi dan Keuangan 2019



Jombang SARANAPOS. COM,
Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdhatul Ulama (ISNU) kabupaten Jombang menggelar Halaqah Nasional ekonomi dan keuangan 2019 pada Jum'at 15/3/2019 di Auditorium kampus Universitas Wahab Hasbullah (UNWAHA) Jombang.
Acara Halaqah mengundang Ketua BUMDes se kabupaten Jombang dan para pelaku UMKM selalu kabupaten Jombang serta para Steakholder Jombang yang bergerak dibidang usaha kerakyatan. Ketua PC UANG Jombang Haji. Abdul Hannan Mandi, S. Kom mengatakan, saya dan panitia penyelenggara sengaja mengadakan Halaqah Nasional Ekonomi dan keuangan dengan tema MENYONGSONG INDONESIA EMAS 2019 bekerja sama dengan Pemkab Jombang, UNWAHA Jombang, dan Otoritas Jasa Keuangan dengan tujuan para pelaku usaha UMKM dan Badan Usaha milik Desa bisa memahami tentang prospek ekonomi ke depan dengan mendapat bimbingan dan pencerahan dari OJK, tuturnya.
Ke depan ISNU juga siap untuk membantu BUMDes dan pelaku UMKM dalam hal pengembangan usahanya, dan siap bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Jombang, imbuh Ketua PC ISNU Gus Hannan.
Didik Firdiyanto, S. PDI-P, sebagai Ketua Panitia mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Jombang, Rektor UNWAHA, PC ISNU dan OJK yang sudah bersedia bekerjasama dengan panitia sehingga acara Halaqah Nasional Ekonomi dan Keuangan bisa terlaksana dengan sukses, tutur  Didik Firdiyanto, S. Pdi.
Narasumber Dr. rer. nat. Jaenal Effendy, MA Direktur Pengembangan Bisnis dan Kewirausahaan IPB, Wakil Ketua Lembaga Perekonomian NU - PBNU, mengatakan peta ekomomi Indonesia meliputi Jumlah penduduk yang besar (225 juta) dengan bonus demografi dari 2014 - 2030 dengan potensi human capital (daya saing)  dan pasar domestik besar, Kaya Sumber Daya Alam (SDA) baik wilayah di darat maupun di laut dan Posisi geo ekonomi dan geo politik yang sangat strategis, dimana 45℅ dari seluruh komoditas dan produk alur laut kepulauan Indonesia (UNCTAD, 2012). Suatu negara bisa menjadi makmur bila ada entrepreneur sedikitnya 2℅ dari jumlah penduduknya.
Sebagai gambaran bahwa penduduk Indonesia yang berwirausaha saat ini mencapai 1,59℅, sedangkan Malasyia 5℅,  Singapore 7℅, Tiongkok 10℅ dan Amerika Serikat 13℅, artinya jumlah warga Indonesia yang berwirausaha masih sangat kurang, maka sudah saatnya Pemerintah Daerah promosikan kewirausahaan pertanian dengan menjadikan keluarga petani sebagai suatu Unit usaha pertanian (usaha mikro kecil) untuk optimalkan produksi dengan memanfaatkan teknologi terbaik, sumber daya dan permintaan pasar, tutur Dr. Jaenal Effendy, MA.
Kalau hubungan pembinaan dari Pemerintah sudah berjalan tinggal bagaimana dengan operasional dan pembiayaannya nah yang bisa menjelaskan adalah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ujar Dr. Jaenal Effendy MA.
Perwakilan dari OJK dalam paparan nya menyampaikan, BUMDes dan para pelaku UMKM akan berhasil apabila bisa mengelola keuangan dengan baik dan benar. Definisi pengelolaan keuangan adalah menyisihkan penghasilan dan mengelola nya atau menginvestasikan nya untuk menghasilkan retum (tingkat pengembalian) yang tingginya mengalahkan inflasi, tuturnya.
Nah harapan saya, setelah memahami cara pengelolaan keuangan pengurus BUMDes dan para pelaku UMKM bisa mempraktekan di desa masing-masing, sehingga usaha yang di jalankan dapat untung dan mensejahterakan masyarakat di Desa nya dan semua itu juga harus didukung oleh akses pernah Bank kan, pungkas perwakilan OJK.
Di temui SARANAPOS. COM Gus Hannan Majdy mengatakan, Mudah-mudahan setelah selesai mengikuti Halaqah Nasional ini para peserta bisa mempraktikkan di wilayahnya masing-masing sehingga ada guna dan manfaatnya, Amin, pungkasnya. (Wots/Rip Sp).

Tidak ada komentar