Breaking News

Kolaborasi UI dan UNAIR: Mengangkat Nilai Produk Lokal Sleman Melalui Inovasi Kemasan Ramah Lingkungan

 


Sleman, Saranapos.com, (Sabtu, 21 Juni 2025) – Sinergi lintas universitas terjalin antara Laboratorium Sistem Manufaktur Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) dan Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (SPs UNAIR) dalam sebuah inisiatif penting berbentuk Workshop bertajuk "Pengepakan Produk Ramah Lingkungan untuk Meningkatkan Nilai Tambah Produk Lokal," yang bertujuan membekali pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan strategi kemasan inovatif dan berkelanjutan.


Kegiatan ini secara khusus menargetkan para pengrajin Batik Arimbi dari Kabupaten Sleman, yang menunjukkan antusiasme tinggi sepanjang acara. 


Workshop ini menekankan pentingnya mendesain dan mengimplementasikan kemasan yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga selaras dengan prinsip ramah lingkungan, sejalan dengan meningkatnya kesadaran pasar global terhadap isu keberlanjutan. 


Kegiatan ini merupakan salah satu respons langsung terhadap tren pasar global yang semakin mengedepankan tanggung jawab lingkungan dalam setiap aspek bisnis. 


Melalui kegiatan ini, para peserta dibukakan wawasan mengenai inovasi terkini dalam material kemasan serta strategi pemasaran produk yang berkelanjutan, memastikan bahwa produk lokal Indonesia dapat bersaing di pasar global dengan mengedepankan karakter identitas yang kuat.




Puncak acara ditandai dengan sesi demonstrasi dan pameran produk dengan bimbingan penuh dari para narasumber, para pengrajin Batik Arimbi dengan bangga memamerkan koleksi produk batik mereka yang telah dikemas ulang. 


Sentuhan inovasi ramah lingkungan yang diterapkan pada kemasan tersebut tidak hanya meningkatkan daya tarik visual, tetapi juga memberikan nilai tambah signifikan pada produk. 


Setiap hasil karya yang dipamerkan kemudian dinilai secara langsung oleh Dr. Inaki Maulida dari FT Universitas Indonesia dan Dr. Arif R Hakim dari SPs UNAIR. 


Penilaian ini tidak hanya sekadar formalitas, melainkan kesempatan berharga bagi para peserta untuk menerima umpan balik konstruktif yang spesifik, relevan, dan sangat bermanfaat untuk pengembangan produk mereka di masa mendatang. 


Umpan balik ini mencakup aspek desain, material, hingga strategi pemasaran, memastikan bahwa inovasi kemasan yang diterapkan benar-benar efektif dan berkelanjutan.


Dr. Inaki Maulida menjelaskan, "Pentingnya 'Eco-Friendly Packaging' adalah untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan sepanjang siklus hidup produk, mulai dari bahan baku hingga daur ulang. 


Inisiatif seperti ini esensial untuk memberdayakan UMKM, khususnya pengrajin batik, dalam mengadopsi praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. 


Praktik berkelanjutan ini juga membangun citra positif bagi Batik Arimbi sebagai pelaku usaha yang peduli lingkungan dan masyarakat, sebuah nilai tak ternilai di mata konsumen modern." 


Ditambahkan Dr. Arif, "Dengan kemasan yang tepat dan ramah lingkungan, produk lokal kita akan semakin bernilai tambah. 


Produk mereka akan menonjol di antara kompetitor, baik di pasar domestik maupun internasional, sehingga berpotensi besar untuk bersaing di pasar yang lebih luas.".



Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk lokal, khususnya bagi pengrajin di Kabupaten Sleman. 


Selain itu, inisiatif ini menjadi platform penting untuk membangun jaringan dan kolaborasi. 


Pertemuan antara akademisi lintas Universitas, Dr. Inaki Maulida (FT Universitas Indonesia) dan Dr. Arif R Hakim (SPs UNAIR), dengan para pengrajin batik terutama Paguyuban Batik Arimbi di Kabupaten Sleman, menjadi salah satu best practice yang diharapkan mampu menciptakan sinergi berharga, membuka peluang penelitian lebih lanjut, pengembangan produk inovatif, serta program pendampingan berkelanjutan di masa depan.


Secara keseluruhan, kegiatan ini merupakan bentuk program pengabdian masyarakat kolaboratif yang bertujuan mendorong investasi pada masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi industri kerajinan lokal terutama industri batik di Kabupaten Sleman. 


Dengan bekal pengetahuan dan praktik terbaik, para pengrajin Batik Arimbi diharapkan menjadi pelopor dalam gerakan ekonomi hijau, menginspirasi UMKM lain untuk mengikuti jejak yang sama, dan pada akhirnya, membawa produk-produk lokal Indonesia bersinar di kancah global - sembari tetap menjaga dan melestarikan kelestarian bumi untuk generasi mendatang.(Al)

Tidak ada komentar