Breaking News

Dengan Diterapkan Kebijakan Ganjil Genap Oleh Pemkab Jombang Pedagang Pasar Peterongan Banyak Yang Beralih Menjadi PKL




Jombang SARANAPOS.COM, Kebijakan Pemerintah Kabupaten Jombang tentang peraturan ganjil genap bagi pedagang pasar Peterongan membawa dampak yang cukup reaksi pedagang.

Dengan diberlakukannya kebijakan sistem ganjil genap tersebut berakibat pada pedagang di pasar Peterongan. Kebijakan ganjil genap diterapkan pemkab Jombang lantaran disinyalir pasar Peterongan menjadi cluster penyebaran Covid -19.

Salah satu pedagang daging ayam mengeluh dengan diberlakukannya kebijakan itu, pasalnya konsep ganjil genap masih dianggap menjadikan sebagian besar pedagang pasar Peterongan mengalami  kerugian. Untuk meminimalisir kerugian dalam upaya  mengais rizeki pedagang pasar Peterongan sebagian pindah lokasi, layaknya pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Kolonel H. Ismail, Desa Mancar,  Kecamatan Peterongan, yang lokasinya berada di utara pasar Peterongan.

"Dampak dengan diterapkannya ganjil genap penghasilan kami jadi menurun, sedangkan kami punya keluarga yang harus dipenuhi kebutuhannya, sehingga kami terpaksa berjualan disini" kata salah satu penjual daging ayam yang biasanya berjualan di pasar Peterongan pada Rabu10-6-2020 pagi.

Pedagang tersebut juga mengaku, penghasilannya menurun drastis dari sebelum dilakukan sistem ganjil genap oleh Pemerintah Kabupaten Jombang.

"Apalagi seperti penjual ayam seperti saya, pelanggan juga berkurang, ayam yang kami jual ketika laku hari ini maka ayam tidak bisa dijual lagi dan pasti membuat kami rugi" keluhnya.



Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Jombang memberikan solusi, sehingga para pedagang yang mata pencariannya hanya berjualan di pasar bisa tetap mengais rizeki.

Sementara itu, Shollahudin Camat Peterongan membenarkan bahwa beberapa pedagang pasar Peterongan berpindah di sampimg Jalan Desa Mancar untuk berjualan. Pihak Forkopimca juga sudah berencana  melakukan upaya untuk mengkondisikan agar tidak terjadi penyebaran Covid -19 di wilayah pasar Peterongan, tuturnya.

"Kita kemarin mau rapat, tapi pak Kades Mancar sudah mengkondisikan, artinya memberikan himbauan kepada pedagang pasar yang meluber itu" jelas Camat Peterongan.

Kedepan pemerintah Kecamatan Peterongan akan terus mengawal kondisi tersebut, agar kita semua bisa memutus rantai penyebaran Covid - 19 diwilayah ini.

“Kita lihat perkembangannya, karena itu sangat rawan, dikhawatirkan penyebaran Covid -19 nanti sulit diputus karena ada limpahan pedagang Pasar Peterongan yang ada disitu. Hari ini ketika saya berangkat kekantor lewat situ pukul 06.30 wib sudah bersih, khususnya yang ada di depan Balai Desa Mancar, tinggal ada beberapa pedagang ayam yang berada di depan Makam Desa Mancar", pungkas Camat Peterongan Sholahuddin.
(Wots Sp).

Tidak ada komentar