Sumrambah Serahkan Sertifikat Program PTSL Di Desa Nglele Sumobito
Penyerahan sertifikat tersebut dihadiri, Wakil Bupati Jombang, Camat Danramil, Kapolsek Sumobito, Ketua Ajudikasi BPN (Badan Pertanahan Nasional), Kepala Desa Nglele, serta 612 Penerima Sertifikat Tanah warga masyarakat Desa Nglele, Kecamatan Sumobito Jombang.
Dan yang menerima sertifikat secara simbolis dari Wakil Bupati Jombang adalah ibu Mundjidah, Bapak Abdul Rauf, Ibu Nurul Hidayah, Bapak Moh Shobirin, Bapak M. Sajidul Basar
Kepala Desa Nglele menyampaikan, saya ucapkan terimakasih kepada Wakil Bupati Jombang dan BPN Jombang atas terbitnya sertifikat program PTSL ini yang sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat Desa Nglele. Mudah mudahan sertifikat ini bisa membuat ekonomi masyarakat semakin meningkat karena bisa digunakan untuk mengajukan modal usaha di bank, karena sertifikat ini menjadi hak milik mutlak warga Nglele, kata Khoirul Anam.
Ketua Ajudikasi BPN (Badan Pertanahan Nasional) Drs. Bambang Setyo Nugroho, APtnh., MKP., Mengatakan, Seperti yang dikatakan Kepala Desa tadi, Sertifikat yang mau diterima nantinya bisa digunakan untuk meningkatkan usaha, tapi harus tetap hati - hati, jangan sampai Sertifikat itu di jaminkan di Bank, namun usahanya tidak maju, modal habis dan usahanya bangkrut. Yang pasti Sertifikatnya harus di pergunakan sebaik - baiknya sesuai dengan kemampuannya. Untuk Desa Ngelele Sertifikat sebanyak 612 bidang dari 1700 bidang yang di proses. Yang lain belum jadi karena masih ada kendalanya dan masih dalam proses lanjutan. Ketika menerima sertifikat Bapak dan ibu silahkan dicek dulu namanya, alamatnya dan gambar lokasinya benar atau tidak. Kalau terjadi kesalahan tolong kembalikan ke panitia, biar di bawa ke BPN lagi untuk dibenarkan, tuturnya.
Sumrambah dalam sambutan mengatakan, alhamdulillah hari ini warga Desa Nglele Sumobito menerima sertifikat program PTSL tolong dijaga yang benar. Jangan tergesa-gesa untuk di jaminkan di Bank kalau tidak untuk usaha simpan saja dirumah. Saya pesan kepada Kepala Desa kalau ada warganya yang butuh dana untuk usaha tolong diundang Bank pemerintah ke Balai Desa untuk sosialisasi sehingga masyarakat Desa Nglele tidak keberatan untuk pengembaliannya.
Atau ada orang yang menawari, ayo saya carikan utangan 100 juta kalau jenengan butuh 30 juta yang 70 juta saya karena saya yang membantu mencarikan Bank. Ketika waktu mengembalikan yang 30 juta lunas yang 70 juta tidak lunas, akhirnya rumah Bapak ibu kehilangan rumah dan tanahnya. Ini terjadi di utara Berantas beberapa tahun yang lalu, tegas Wakil Bupati Jombang.
Kepada media Kepala Desa Nglele ketika diwawancarai mengatakan, seperti permintaan Wakil Bupati minta agar 1100 lebih sertifikat yang belum jadi untuk segera di lengkapi persyaratannya oleh masyarakat Nglele. Dan secepatnya saya akan mengumpulkan panitia PTSL Desa Nglele dan warga untuk segera melengkapi persyaratannya sehingga sertifikatnya segera selesai, pungkasnya.
(Wots Sp).
Tidak ada komentar