Breaking News

Kampung Adat Segunung Wonosalam Dikunjungi Wakil Bupati Dan Syarief Hidayatullah Anggota DPRD Jombang


Jombang SARANAPOS. com, Kampung Adat Segunung yang terletak di Desa Carangwulung Kecamatan Wonosalam, yang masih memegang Adat istiadat Jawa pada hari Minggu 26/1/2020 dikunjungi oleh Wakil Bupati Jombang dan Anggota DPRD Jombang dari fraksi Partai Demokrat H. Syarief Hidayatullah (Gus Sentot).

Sumrambah Wakil Bupati Jombang mengatakan, kalau kita berbasis modal kita tidak punya apa-apa kecuali sedikit kebun, semangat, kebersamaan, dan kebersatuan, tekad serta istiqomah selain itu kita tidak punya lebih. Yang namanya uang 10 juta saja hanya beberapa orang di Segunung ini yang punya duit cash, dengan sebuah keyakinan insyaallah sesuatu akan dapat terwujud inilah yang akan jadi bentuk replika replika yang akan bisa di duplikasi dimana pun bagaimana membangun bersama sama itu, bagaimana menata masyarakat yang sebenarnya dengan keterbatasan kemudian tumbuh kembang menjadi kekuatan baru. Bapak ibu sekalian ini saudara semua, bahasanya kalau didalam  Samin Surosendiko, jadi ada Suku Samin yang dipimpin Samin Surosendiko disebut Sedulur sikeb atau saudara yang sudah dianggap sebagai kerabat kita sendiri, tuturnya.

Maka harapan besar saya nanti, sambil cerita-cerita ada kepala desa yang hadir bagaimana ini bisa di duplikasikan di tempat yang lain, meskipun itu tidak serupa tapi itu bisa di bangun di tempat yang lainnya. Yang menarik adalah semangat kebersamaannya, yang menarik istiqomahnya, yang menarik betah malunya. Bagaimana tidak betah malunya, kalau kita harus pakai pakaian hitam - hitam sampai ke pasar, sampai ke Kabupaten.
Jadi ketika dilihat orang lain dijalan tentu orang itu bilang  orang yang pakai hitam - hitam itu orang aneh.

Kalau ada hamparan hitam dan ada noda putih maka semua orang melihat noda putih itu. Tetapi jika ada hamparan putih dan ada noda hitam maka orang akan pasti orang melihat yang hitam, kata Wakil Bupati Jombang.

Ini memberikan isyarat disaat modernitas membuat orang menjadi individuaitas pada saat itulah kebersamaan, persaudaraan, kebersatuan, akan jadi suatu yang langka, orang jadi ngangeni, secara naluriah pingin kembali ke masa tersebut. Tetapi membangun Kampung Adat Segunung ini bukan membangun masa lalu tetapi membangun masa depan, ungkap Sumrambah.

Kita lebih percaya kepada uang adalah segala-galanya, tanpa uang orang modern bilang tidak mungkin bisa berdaya. Tapi uang bukan segala-galanya, tetapi keyakinan, kebersamaan, istiqomah inilah yang jadi segala-galanya. Ini yang kita bangun, ini memang belum tampak tapi insyaallah tahap demi tahap ini akan muncul. Konsep melawan modernitas, konsep saat orang  lagi kehilangan arahnya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maka kita adalah bagian sepercik yang bisa memberikan nuansa lain yang bisa menjadi contoh teladan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara yang sudah semakin porak poranda, ujar Wakil Bupati Jombang.

Sedangkan H. Syarief Hidayatullah Anggota DPRD Jombang Fraksi Demokrat mengatakan, saya perlu kritisi mumpung ada Wakil Bupati, akses jalan menuju Kampung Adat Segunung ini harus mendapat perhatian khusus dari pemkab Jombang supaya wisatawan yang mau berkunjung ke Kampung Adat ini nyaman. Juga apa yang harus ditonjolkan oleh masyarakat Kampung Adat Segunung ini, mungkin tarian, bahasa sehari-hari, makanan khasnya apa, dan harus ada Gapura masuk yang merepresentasikan Kampung Adat Segunung Desa Carangwulung Kecamatan Wonosalam ini, tuturnya Gus Sentot.

Sementara itu Sesepuh Kampung Adat Segunung menyampaikan, filosofi yang di pakai di Kampung Adat Segunung ini adalah Tigita Kirana yaitu tiga kebajikan atau harmonisasi. Harmonisasi dengan Tuhan, harmonisasi dengan alam, harmonisasi dengan sesama manusia. Harmonisasi ini dipegang teguh oleh masyarakat Adat Segunung supaya hidup ini ada manfaat nya, tuturnya.

 Hal ini tidak lepas dari perkembangan wisata di Wonosalam ini luar biasa. Tetapi kebanyakan wisata di Wonosalam ini para investor yang mengendalikan, maka dari itu masyarakat Kampung Adat Segunung ini tidak hanya melihat saja, tidak hanya jadi tukang parkirnya saja, bukan jadi pegawai saja. Tetapi warga Kampung Adat Segunung ingin menjadi pelakunya, untuk itu kekuatan warga kampung Adat Segunung adalah kebersamaan dan Gotongroyong. Untuk mengatasi kemiskinan insyaallah kalau masyarakat Kampung Adat Segunung bisa menjadi pelaku usaha sendiri maka kehidupan ekonominya akan meningkat, pungkasnya.
(Wots Sp).

Tidak ada komentar