Seminar Kebangsaan Dalam Penguatan Mengantisipasi Disintegrasi Bangsa
Jombang SARANAPOS. COM,
Jombang kerukunan beragama di Negara Indonesia harus dikedepankan bagi tiap Warga agar tidak terjadi perpecahan, yang akan menghambat terwujudnya Pembangunan Nasional di Indonesia.
Seminar Kebangsaan dengan tema " Mengantisipasi Disintegrasi Bangsa*" yang dilaksanakan di Kantor Aula MWC NU Desa Selorejo Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang, Sabtu 14/12/2019 dimulai sekira Pukul 08.30 sd 11.00 Wib, dihadiri Ketua FKUB kabupaten Jombang KH. Isrofil Amar, Pendeta Bagus Dwi Santoso Ssi, Kapolsek Mojowarno AKP Yogas SH, Ketua GP Anshor Kecamatan Mojowarno Gus Munir, Tamu undangan dan peserta seminar
Ketua FKUB KH. Isrofil Amar menyampaikan dalam pentingnya penguatan wawasan Kebangsaan agar Bangsa Indonesia terhindar dari Disintegrasi Bangsa sehingga tujuan Pembangunan Nasional bisa tercapai, dan wasoadai kelompok Radikalisme yang anti Pancasila yang berpotensi perpecahan Umat Beragama Suku dan Ras, kata nara sumber Ketua FKUB.
Nara sumber Kedua Pendeta Bagus Dwi Santoso Ssi, idiologi Pancasila dan implementasinya berdasarkan kajian Kristiani, bahwa di Agama Kristen juga ada kelompok Radikal yang menganggap kelompok dirinya yang paling benar yang lain tidak bisa masuk surga, katanya.
Dan ini menjadi ancaman perpecahan Umat jadi Pancasila tidak bisa dipungkiri sebagai sumber Kehidupan Beragama Berbangsa dan Bernegara, menghargai sebuah perbedaan hingga perbedaan ini jangan dijadikan sebagai musuh tapi dengan perbedaan kita semakin indah harmonis hidup rukun, ungkap Pendeta Bagus.
Kapolsek Mojowarno Polres Jombang AKP Yogas SH, juga berpesan kepada seluruh Peserta dan Nara sumber untuk tetap berpegang teguh kepada ideologi Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa dan paham Radikalisme tidak boleh ada Indonesia Khususnya Di Kabupaten Jombang, tuturnya.
Negara akan hadir dalam melindungi setiap Warga Negara dalam membangun kerukunan antar Umat Beragama agar bisa hidup Rukun berdampingan, pesan Kapolsek
Himbauan dari Ketua GP Ansor untuk warga Nahdiyin sudah jelas, Pancasila harga mati dan harus diamalkan dengan sebaik baiknya, jaga kerukunan jangan mudah terhasut oleh paham - paham Radikal, pungkasnya. (Fat/Wots)
Tidak ada komentar