Breaking News

DPC PDI-Perjuangan Jombang Gelar Bhakti Sosial Donor Darah Di Hari Ibu Ke-91 Tahun 2019


Jombang SARANAPOS. COM,
Kegiatan bhakti sosial yang dilaksanakan kader perempuan DPC PDI-P Kabupaten Jombang pada hari Minggu 22/12/2019 di Kantor DPC PDI-P berjalan cukup meriah. Dalam kegiatan peringatan hari ibu ini panitia menyediakan  ratusan hadiah hiburan dan hadiah utama berupa 2 kipas angin ndan 1 unit sepeda Gunung.

Karena sebelum acara donor darah dilakukan senam Aerobik yang dipandu oleh instruktur Lusye Widianawati anggota DPRD Kabupaten Jombang dan Wakil Ketua DPC PDI-P bidang pemuda, olahraga dan Seni budaya.

Sebagai ketua pelaksana Hari Ibu ke 91 tahun 2019 Lusye mengatakan, karena hari ini Bu Hj. Sadarestuwati ada tugas penting dari Bu Mega maka beliau menyuruh saya untuk mewakili beliau. Dan mulai pukul 06.30 wib acara sudah kita mulai dengan senam pagi, setelah itu kita laksanakan donor darah dan dilanjutkan dengan praktek merias tubuh atau atau demo kecantikan, dan dilanjutkan dengan Penyuluhan HIV AIDS.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memperingati hari ibu sehingga Ibu ibu tetap semangat dan termotivasi untuk tetap tegar terutama diera 4.0 atau era globalisasi dan IT, jangan sampai kaum ibu ketinggalan zaman, tutur Lusye.

Sementara itu Wakil Ketua DPC PDI-P bidang organisasi Bella mengatakan, DPC PDI-P Kabupaten Jombang Menggelar peringatan hari ibu ke 91 tahun 2019 dan semua kegiatan mulai dari senam, penyuluhan HIV AIDS, donor darah dan demo kecantikan diinisiasi oleh kader perempuan DPC PDI-P Jombang.
Dan yang menarik ada donor darah dimana ibu ibu kader PDI-P ingin menyumbangkan darahnya untuk sesama atau saudara kita yang memerlukan nya. Ini yang harus kita teladani, karena setetes darah kita sangat berarti bagi sesama. Kemudian penyuluhan tentang HIV AIDS, ini juga penting bagi masyarakat Jombang karena masih banyak warga yang belum paham apa itu HIV AIDS, tutur mantan Ketua DPRD Jombang 2 periode ini.

Dan di era 4.0 ini harapan saya Ibu ibu bisa mengimbangi perkembangan zaman, dengan informasi digital saat ini kita harus bisa mengimbangi dan mengimplementasi sekaligus bisa terus menjaga budaya lokal yang adiluhung ini. Karena zaman itu terus berjalan, terus berjalan serta bergerak secara dinamis dan semua manusia pasti mengalaminya. Untuk itu Ibu ibu yang ada di Desa atau di kecamatan dan Kabupaten harus bijak menghadapi 4.0 ini, karena kita bisa melihat dunia melalui kecanggihan teknologi digital saat ini, dunia digenggaman kita, tetapi kita harus tetap mempertahankan budaya lokal kita yang sangat berbudi luhur, pungkasnya.
(Wots Sp).

Tidak ada komentar