BAPPEDA Gelar Rapat Pelaksanaan Program Prioritas Masterplan Smart City Kabupaten Jombang
Jombang SARANAPOS. COM, Jombang menuju Smart city, diera 4.0 sudah menjadi keharusan bagi Kabupaten Jombang untuk melaksanakan program Smart city.
Seperti yang dilakukan BAPPEDA Kabupaten Jombang pada Rabu 27/11/2019 di ruang rapat Swagata pendopo Jombang melaksanakan rapat koordinasi pelaksanaan program prioritas Masterplan smart city Kabupaten Jombang.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Hj. Munjidah Wahab Bupati Jombang, dihadiri oleh Kepala BAPPEDA Budi Nugroho, Kepala Inspektorat Eka dan semua Kepala OPD Jombang.
Dalam pengarahan Bupati Jombang mengatakan, sudah saatnya diera digital 4.0 ini Kabupaten Jombang melaksanakan smart city dalam melayani warga masyarakat Jombang. Untuk itu saya berharap semua OPD siap melaksanakan smart city sebagai program prioritas di OPD nya masing-masing, tutur Bupati Jombang.
Saya harapkan semua mengikuti rapat tentang pelaksanaan program prioritas Masterplan smart city sampai selesai sehingga masing-masing OPD paham benar tentang permasalahan smart city ini, ungkap Bupati Jombang.
Budi Nugroho Kepala BAPPEDA Kabupaten Jombang mengatakan, Smart city ini merupakan prioritas yang harus segera dilaksanakan di Kabupaten Jombang, untuk itu dalam rapat ini kita mendatangkan tim ahli dari ITS Surabaya untuk menjelaskan dan memaparkan tentang pelaksanaan program prioritas Smart city, tuturnya.
Untuk pembahasan lebih lanjut tentang smart city maka akan kita bagi dalam enam tim yaitu Dimensi smart Governance, Dimensi Smart Branding, Dimensi smart economi, Dimensi living, Dimensi smart society dan Dimensi environment, ungkap Budi Nugroho.
Selanjutnya tim ahli IT dari ITS menjelaskan tentang masalah smart city secara detail. Smart city merupakan wilayah kota yang telah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari hari, dengan tujuan untuk mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan warga.
Efisiensi dari smart city sangat bergantung pada ketersediaan jaringan yang saling berhubungan dan keterlambatan dalam koordinasi dan respons akan menimbulkan resiko pada infrastruktur.
Kota cerdas perlu memiliki alat untuk memprioritaskan masalah dan membuat keputusan berdasarkan informasi untuk aplikasi penting yang dijalankan diseluruh kota. (Wots Sp).
Tidak ada komentar