Breaking News

Bupati Dan Wakil Bupati Hadir Di acara Dialog Interaktif Diversifikasi Fungsi Lumbung Pangan Dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat



Jombang SARANAPOS. COM,
Kabupaten Jombang sebagai Lumbung pangan Provinsi Jawa Timur dan Nasional pada hari Selasa 15/10/2019 menggelar dialog interaktif diversifikasi fungsi lumbung pangan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.

Acara dialog tersebut di hadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Jombang, Sekda Jombang, Kepala Dinas Ketahanan pangan dan perikanan Jombang Ibu Murti, Perwakilan Dinas pertanian dan ketahanan pangan provinsi Jawa Timur Bapak Yunus, Staf ahli Bupati, Asisten, beberapa Kepala OPD Kabupaten Jombang, Camat Kesamben Thonson Tranggono, Kapolsek, dan Danramil KesambenKesamben dan poktan se kecamatan Kesamben, dan tokoh masyarakat Desa Pojok kulon.
Untuk sesi pertama dialog didatangkan 3 pengurus lumbung pangan Asrori dari Bandar kedungmulyo, Riono dari lumbung pangan sumber makmur Manduro Kabuh, dan Hudi dari lumbung Sambigelar Pojok kulon Kesamben.
Menurut penjelasan dari tiga pengurus lumbung pangan ini mengatakan, bahwa lumbung pangan yang dikelola tidak hanya sebagai penyimpanan gabah saja tetapi juga ada simpan pinjam dan pelayanan kepada anggota yang menyimpan gabahnya di lumbung pangan tersebut.
Asrori dari lumbung pangan desa Kayen Bandar kedungmulyo mengatakan, kita ini juga melayani beras premium untuk provinsi Jawa Timur dan sampai sekarang berjalan lancar, tuturnya.
Acara dialog di pandu oleh Cak Giono ini diawali dengan tampilnya Bu Murti dan Bapak Yunus dari Dinas pertanian dan ketahanan pangan provinsi Jawa Timur yang membahas tentang Diversifikasi fungsi lumbung pangan di Kabupaten Jombang.
Menurut Ibu Murti Kadinas Ketahanan pangan dan perikanan Jombang bahwa masalah diversifikasi lumbung pangan di Kabupaten Jombang berjalan baik pihak Dinas ketahanan pangan v Sumrambah.
"Bulog Surabaya Selatan juga mengajak kerjasama kepada Poktan yang sudah berbadan hukum dan selalu baik dalam mengelola lumbungnya, kata Eko.
Wakil Bupati Jombang Sumrambah mengatakan, Bupati dan Wakil Bupati itu adalah Qodimul umah artinya pelayanan umat jadi pemimpin itu harus melayani rakyatnya, tutur Wabub juga Jombang.
Terkait dengan lumbung bahwa pada tahun 1600 M Raja Sultan Agung menyerang Batavia dan mengalami kekalahan karena kurangnya perbekalan. Akhirnya untuk penyerangan yang kedua Raja Sultan Agung membuat lumbung gabah untuk menyimpan perbekalan untuk perang. Dari sini jelas bahwa lumbung pangan menjadi penyimpanan bekal. Artinya lumbung pangan bukan hanya sebagai untuk menyimpan gabah saja tetapi lumbung pangan juga menjadi simbol ketahanan Nasional, untuk itu lumbung pangan harus terus, di kembangkan dan 30℅ sampai 40℅ hasil panen harus disimpan di lumbung pangan, tutur Sumrambah.
Hj. Munjidah Wahab Bupati Jombang mengatakan, seperti yang dikatakan Wakil Bupati tadi bahwa Jombang ini surplus produksi padi. Pertahun Jombang menghasilkan 306.000 ton padi sedangkan kebutuhan Jombang 120.000 ton padi pertahun jadi Surplus 186.000 ton untuk membantu kebutuhan provinsi atau Nasional, tuturnya Bupati Jombang.
Untuk Jawa Timur ada 5 Kabupaten yang menjadi lumbung pangan tapi yang berjalan baik itu Kabupaten Jombang dan Tuban 3 lainnya tidak aktif. Makanya Jombang selalu mendapatkan bantuan dari provinsi Jawa Timur, ujar Hj. Munjidah Wahab.
Harapan saya kepada pengurus lumbung pangan Manajemen administrasi harus baik, rapat tahunan pengurus harus dilakukan jujur mengemban amanah, dan sisihkan untuk zakatnya insyaallah semuanya akan barokah, pungkas Bupati Jombang.

Pada kesempatan ini Bupati dan wakil Bupati Jombang juga menyerahkan bantuan kepada lumbung pangan kepada pengurus  poktan Sukosari kecamatan Jogoroto berupa uang 473.107.000, lumbung pangan Tunas harapan Desa Made Kudu 101.685.000, lumbung pangan Sumberjo Desa Sumberteguh 60.000.000, Lumbung pangan Sumber Makmur Sumberingin Kabuh 27.827.520,-.
(Wots Sp).

Tidak ada komentar