Breaking News

Kabupaten Jombang Harus Punya Sekolah Keluarga


Jombang SARANAPOS. COM,
Jombang merupakan Kabupaten yang terletak  di bagian tengah Provinsi Jawa Timur, luas wilayahnya 1.159,50 km, jumlah penduduk 1.201.557 jiwa lebih, dan pusat pemerintahan terletak di Tengah-tengah wilayah Kabupaten, memiliki ketinggian 44 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Jombang memiliki posisi yang sangat strategis karena berada dipersimpangan jalur Utara dan selatan pulau Jawa (Surabaya - Madiun - Solo - Jogyakarta) dan jalur Surabaya - Tulungagung dan Jalur Malang - Tuban.
Bagaimana tentang pertumbuhan penduduk di Kabupaten Jombang?
Menurut penjelasan dari Sekretaris Dinas PPKB & PPPA  Pri Adi kepada SARANAPOS.COM pada Kamis 20/6/2019 di kantor PPKB & PPPA,
Untuk Program Pengendalian penduduk Kabupaten Jombang berhasil karena Laju pertumbuhan penduduk 0,47℅ pertahun dan untuk pasangan subur melahirkan anak rata-rata 2 (dua) anak se kabupaten Jombang dan rata-rata jiwa per keluarga (KK) 4 orang.
Tetapi keberhasilan Kabupaten Jombang dalam hal pengendalian penduduk masih belum diimbangi dengan keberhasilan pembangunan kualitas keluarga.
Contohnya, pernikahan usia dini di kabupaten Jombang masih diangka  12,4℅ dari 11.300 pasangan setahun, artinya ada 1.400 pasangan usia dini,  dari sini lah dapat disimpulkan bahwa untuk program peningkatan kualitas penduduk belum berhasil, tutur Sekdin PPKB & PPPA Jombang.
Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah Jombang harus punya Sekolah Keluarga sehingga remaja dan calon pasangan yang mau menikah itu mendapatkan pelajaran tentang sexual yang baik, bagaimana berkeluarga, bagaimana mengatur ekonomi, bagaimana menyiapkan keluarga agar harmonis, bagaimana jadi bapak yang baik, bagaimana jadi ibu yang baik adil dalam keluarga,tidak pilih kasih terhadap anak, semua akan di ajarkan dalam kurikulum Sekolah keluarga ini.
Contoh dari 11.300 pasangan suami istri ada 3.300 pasangan yang melakukan gugat cerai artinya hampir 30℅ yang bercerai, ini memprihatinkan, yang paling banyak mengajukan gugatan cerai itu salah satu faktornya adalah tidak siap menikah karena usia dini dan tidak bisa mengatur ekonomi akhirnya bubar keluarganya.
Untuk Sekolah Keluarga ini karena belum  ter-cover oleh anggarannya di APBD Jombang maka terobosan kami adalah bekerja sama dengan LSM yang peduli terhadap permasalahan penduduk dan keluarga, beberapa Pri Adi yang pernah jadi Sekdin Pendidikan ini.
Program yang aktif jalan adalah program Tribina keluarga yaitu Bina Balita, Bina Remaja dan Bina Lansia, tutur Sekdin.
Diukur dari tingkat pendidikan, warga Jombang rata-rata tingkat pendidikan penduduk nya Adalah lulus SMP rata-rata nya sampai Kelas 10,7 atau tidak lulus SMA, terus berapa persen orang Jombang yang lulus kuliah, tentunya sangat sedikit sekali tentunya.
Untuk itu kami dinas PPKB & PPPA akan berusaha keras untuk membuat Sekolah keluarga ini secepatnya, kata Pri Adi. (Wots Sp).

Tidak ada komentar