Breaking News

Pemerintah Kabupaten Jombang Sosialisasi Smart City


Jombang SARANAPOS. COM, Penerapan Program Smart City di kabupaten Jombang sangat perlu untuk dilaksanakan.
Smart city merupakan wilayah kota yang telah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari, dengan tujuan untuk mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan warga.
Integrasi teknologi dalam tata kelola kota dimungkinkan berkat keberadaan internet of things, yaitu jaringan perangkat elektronik yang saling terhubung dan mampu mengirim data karena campur tangan manusia.
Untuk menuju kota Jombang smart city maka pada Kamis 2/5/2019 Pemkab Jombang Sosialisasi menuju kota smart city yang dilaksanakan di ruang Bung Tomo.
Acara tersebut dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Jombang, 2 ( dua) staf kepresidenan, Sekda, Kepala Bappeda sebagai penyelenggara, semua Kepala OPD, Camat.
Dalam pengarahan Bupati Jombang mengatakan, Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh, Bapak ibu yang saya hormati, saat ini kabupaten Jombang sedang melaksanakan Reformasi birokrasi, peningkatan sumber daya manusia ASN dan Smart city.
Saya dan bapak Suyoto Bupati Bojonegoro diajak bertemu dengan Pak Agung dan Pak Robertus yang sudah mendampingi Kabupaten Bojonegoro dalam melaksanakan smart city, tutur Bupati Jombang.
Saya ucapkan terimakasih kepada Pak Agung Hardjono dan Pak Robertus Theodore yang mau datang ke Jombang untuk sosialisasi smart city, karena smart city sesuai dengan program menuju Jombang yang berkarakter dan berdaya saing. Kami Bupati dan Wakil Bupati harus konsisten melaksanakan semua program kerja yang sudah kami janjikan untuk masyarakat Jombang. Saya ingin semua OPD bisa melaksanakan smart city dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi atau online. Sehingga masyarakat bisa bayar pajak online, bayar listrik online, mengajukan pensiun online, daftar ke rumah sakit online, pengaduan masyarakat juga secara online. Ini untuk mengimbangi program Bu Gubernur Jawa Timur yang punya Program pelayanan CETAR, karena kita akan ketinggalan dengan daerah lain kalau tidak segera melaksanakan smart city, pungkas Bupati Jombang.
Narasumber dari Staf kepresidenan Agung Hardjono mengatakan, saat ini
semua penduduk Indonesia usia 21 tahun sudah punya akses kepada teknologi. Bagaimana teknologi dimanfaatkan sehingga proses penyediaan layanan kepada masyarakat semakin efektif dan efisien, dengan pemanfaatan teknologi itu, tuturnya.
Smart city bila diterapkan maka akan meningkatkan  pelayanan kepada publik dan pemerintah yang kita tahu punya smart wheel dan  Smart mobility untuk memudahkan mobilitas, contoh nyata dengan adanya fenomena gojek. GO-JEK itu akan memudahkan orang bergerak kemana-mana, kemudian juga ada yang lagi populer dengan Bukalapak, orang yang mau belanja tidak harus berjalan menuju ke pasar, tapi mereka bisa membeli pakaian dan makanan bisa memanfaatkan Bukalapak atau jasa online lainnya, tuturnya.
Dengan adanya Bukalapak, Tokopedia, GO-JEK, Grabb sangat menguntungkan masyarakat dan  semakin efisien dalam mendapatkan pelayanan publik, ujar Agung.
Dengan jasa Tokopedia semua orang diwilayah Indonesia bisa bertransaksi dengan memanfaatkan teknologi, karena semakin efisien dan memberikan efisiensi yang sangat luar biasa, tuturnya staf kepresidenan Agung.
Dengan informasi yang berbasis digitalisasi maka kita telah membantu masyarakat dalam pelayanan publik, ujarnya.
Narasumber ke-dua Robertus Theodore mengatakan,Bapak Ibu Kepala OPD dan Bapak Ibu Camat yang terhormat, saya akan cerita Bagaimana pengalaman saya sendiri ketika sebagai pendamping dari implementasi program gerakan menuju 100 kota  cerdas di Indonesia, yang biasa saya bawakan ketika mendampingi kota Kabupaten sebagai ahli untuk program gerakan menuju 100 kota cerdas. Dan Wakil Bupati Jombang berbisik kepada saya memang Jombang belum terpilih sebagai salah satu kota cerdas. Tetapi materi kurikulumnya akan saya  sampaikan kepada bapak dan ibu tentang apa itu kota cerdas, tuturnya.
Apa yang dimaksud dengan kota cerdas itu, kota cerdas adalah kota/ Kabupaten yang dalam pengelolaan sumber dayanya secara efektif dan efisien dengan bantuan teknologi, ujarnya.
Dengan terminologi secara keilmuan, dapat diterjemahkan sebagai Kota/ Kabupaten yang sudah melaksanakan smart city masuk ke dalam kota cerdas, dalam satu area, bisa diterjemahkan sebagai provinsi sebagai Kota atau kabupaten, beberapa Robertus.
Saya sangat senang dengan komitmen Bu Bupati yang ingin menjadi kan kabupaten Jombang menjadi kota Smart city, OPD harus bisa menangkap keinginan Bupati Jombang, tinggal kesiapan SDM di tiap OPD yang harus di tingkatkan tentang teknologi informasi, tegas Robertus.
Kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab, kepala Dinas Infokom kabupaten Jombang menanyakan, kebijakan dengan menggunakan aplikasi berbasis elektronik dijalan bila terjadi kebocoran data siapa yang bertanggung jawab, dan bagaimana kalau timbul saling kecurigaan diantara OPD, tanya Budi Winarno.
Smart city sebenarnya sudah diterapkan di Jombang contoh Jombang kuliner, daftar ke RSUD Jombang online, Polres Jombang ada Laporan yaitu laporan polisi online, tutur Budi Winarno.
Sedangkan Kepala BKD Senen memberikan masukan, masalah besar yang dihadapi adalah kemampuan SDM ASN Jombang masih kurang yang menguasai IT, rata rata yang sudah umur 40 tahun ke atas gaptek tentang IT, tutur Senen.
Lain lagi yang disampaikan Ibu Sri dari kominfo, kalau penerapan smart city harus secepatnya makan harus ada revolusi birokrasi, karena kemampuan IT ASN Jombang belum mumpuni, ujarnya.
Dijawab oleh Narasumber bahwa aplikasi sudah tersedia tinggal kita melatih ASN di masing-masing OPD sampai paham benar, apabila pemkab Jombang ingin menerapkan  smart city, harus ada diklat khusus, pungkas Robertus Theodore.(Wots Sp).

Tidak ada komentar